Kamis, 04 Juli 2013

PERBEDAAN KESENANGAN DAN KEBAHAGIAAN

Assalamu 'alaikum saudara semuanya!

Langsung ke pembahasan kita saja ya!
    
      Dalam hiruk pikuk kehidupan,di macetnya jalan raya setiap pagi,sore dan malam,inilah yang sedang dikejar dan diupayakan manusia untuk diwujudkan.Ya...kebahagiaanlah sebenarnya yang ingin diraih oleh semua orang,bahkan tujuan orang-orang yang melakukan perampokan, penipuan,dan korupsi adalah untuk mewujudkan kemenangan dan kebahagiaan di dunia ini.Dengan kata lain penyebab terjadinya segala bentuk kejahatan adalah terlalu cinta dunia dengan ambisi yang terlalu kuat untuk meraih kebahagiaan sehingga kesadaran akan nilai-nilai keagamaan terkesampingkan dalam proses perjalanan untuk  meraihnya.


Ada sesuatu hal yang belum terlalu diyakini oleh mereka yang terlalu mencintai dunia bahwa  

       kebahagiaan yang sesungguhnya tidak dapat dibangun hanya dengan mengandalkan kekuatan finansial dan keberlimpahan materi,sedangkan sisi akhlak dan moralitasnya minus,nilai ketauhidan dan spritualitasnya kering.


       Mengejar kebahagiaan selama nilai-nilai ini dikesampingkan,hasilnya mungkin saja bisa sukses secara materi dan matang secara finansial,tapi tetap saja kebahagiaan dalam kehidupan dunia tidak bisa diraih, jika mental-mental seperti ini sudah terlalu banyak penganutnya,kehidupan berbangsa dan kehidupan diseluruh dunia tidak akan damai. Ketenangan dan kebahagiaan juga akan jauh dari harapan.

Yang ada seperti yang sering kali dipertontonkan kepada kita,begitu banyak manusia-manusia yang angkuh dan mengecilkan orang lain,tidak sedikit masyarakat yang bertikai dan berkonflik dengan masyarakat yang lain,kehidupan akan tetap ganas dan beringas dengan banyaknya orang-orang kaya dan intelek berpendidiklan tinggi merasa tidak berdosa melakukan korupsi,bahkan kepintarannya digunakan untuk berdebat dan berdalih menutupi kejahatannya dan tidak segan-segan menuduhkannya kepada orang lain.Sungguh sangat memprihatinkan.

       Dalam perjalanan meraih kebahagiaan,kita sering salah dalam menafsirkan kebahagiaan yang akan kita kejar itu,kita tidak bisa membedakan antara kesenangan dengan kebahagiaan.

Menurut ilmu kedokteran, kesenangan adalah aktifitas yang dapat diamati secara fisik pada otak manusia yang terjadi akibat dirangsangnya saraf “pusat kesenangan” atau “pleasure center”. Saraf yang dirangsang ini akan menghasilkan mekanisme hormonal, yaitu keluarnya suatu zat kimia dari neuron di otak yang mengakibatkan timbulnya rasa enak, senang, dan nikmat.(lihat www.dakwatuna.com)
 

       Jadi, untuk memperoleh rasa senang, mudah saja caranya, yaitu dengan merangsang saraf pusat kesenangan ini, misalnya dengan obat-obatan tanpa perlu bekerja atau bersusah payah. Sayangnya hal ini tidak dapat bertahan lama. Sementara kebahagiaan adalah keadaan yang berlangsung lama, tidak sementara, yang berhubungan dengan penilaian pada kehidupan secara keseluruhan.


       Kegagalan dalam membedakan makna kesenangan dan kebahagiaan membuat kita sering kali terfokus pada pemenuhan kesenangan, bukan kebahagiaan itu sendiri.Tidak semua kesenangan membawa kebahagiaan. Sudah sering kita temukan fakta-fakta bahwa orang-orang yang secara umum dianggap bahagia, malah tidak merasa bahagia. Contohnya artis-artis terkenal yang malah stres karena tidak memiliki kehidupan pribadi yang normal akibat ketenarannya sendiri, seorang politikus yang malah menjadi sakit jiwa karena bangkrut akibat kalah kampanye, atau seorang konglomerat kaya raya yang merasa depresi tidak bahagia karena keluarganya berantakan kurang perhatian dan kasih sayang. Lebih parahnya lagi, pemenuhan kesenangan untuk mencapai kebahagiaan ini justru yang alih-alih menjadi salah satu penyebab utama rusaknya moral masyarakat, sehingga terjadi masalah kecanduan obat-obat terlarang, miras, penyakit sex karena gaya hidup bebas, pencurian, perampokan, korupsi, pembunuhan, dan tindakan kriminal lain yang dilakukan demi mendapatkan kebahagiaan, padahal yang diperoleh hanya kesenangan sementara.Dan ini semua terjadi dalam rangka meraih kemenangan dunia.sementara kemenangan yang jauh lebih besar terlupakan,yaitu kemenangan akhirat.

        Kemenangan akhirat berupa syurga yang dijanjikan Allah sebagai kemenangan bagi orang-orang yang bertaqwa dan mereka tidak menjadikan kebahagiaan dunia sebagai fokus utamanya,bukan berarti orang-orang yang bertaqwa tidak menginginkan kebahagiaan dunia seperti yang diimpikan banyak orang,akan tetapi mereka mengejar kebahagiaan dunia dengan tetap berpegang teguh dengan aturan-aturan dalam Alqur’an dan sunnah.Mereka bukan orang yang tidak punya motivasi seperti yang disangkakan kepadanya,Mereka tidak ingin melampaui batas,mereka memperhitungkan laba rugi yang akan mereka dapatkan di akhirat kelak.Karena ada neraka yang teramat sangat panas disana.

“Sungguh,orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan,(yaitu)kebun-kebun dan buah anggur,dan gadis-gadis montok dan sebaya,dan gelas-gelas yang penuh(berisi minuman),disana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun (perkataan) dusta.Sebagai pembalasan dan pemberian yang cukup banyak dari Tuhanmu.” (An-Naba 31-36).

“Maka adapun orang yang melampaui batas,dan lebih mengutamakan kehidupan dunia,maka sungguh,nerakalah tempat tinggalnya.Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya,maka sungguh,surgalah tempat tinggalnya.” (An-Nazi’at 37-41).

      wallahu a'lam

Demikian artikel sederhana ini, semoga bermanfaat, Sampai ketemu di artikel-artikel wisataspritual selanjutnya. Assalamu 'alaikum.

Sumber gambar:
         padang-today.com
         jawaban.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar